Ma'ruf Amin Menanggapi Kasus Novel Dalam Waktu 3 Bulan
Tabloid Nasional. Koalisi Prabowo-Sandiaga selain fokus terhadap permasalahan ekonomi,
Namun fokus pula dalam menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh
rakyat Indonesia. Untuk hal ini Koalisi Prabowo-Sandiaga jamin keadilan
bagi Novel Baswedan berkomitmen, bakal menuntaskan kasus penyerangan
Novel Baswedan apabila terpilih sebagai Presiden 2019, di mana kasus
yang 17 bulan tak kunjung kelar, akan diselesaikan dalam 3 bulan.
Hal itu menuai komentar dari calon wakil presiden Ma’ruf Amin kasus tersebut harusnya ditanyakan kepada kepolisian. Sebab, saat ini Korps Bhayangkara masih melakukan penyelidikan. Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyerahkan kepada polisi untuk menuntaskannya.
“Saya kira itu urusan keamanan ya, ke kepolisian ya,” kata Ma’ruf di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/18).
Sedangkan, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani menjamin komitmen Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Novel. Pihaknya berjanji bakal mengawal aparat penegak hukum dalam penyelidikan yang masih berlangsung.
“Saya janji nanti di Raker (DPR) masih ditanya lagi, bukan hanya soal itu, termasuk misalnya kasus HAM. Nanti Pak Jaksa Agung akan kita tanya lagi,” kata Arsul yang juga anggota Komisi III di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (24/9/19).
Arsul pun menegaskan, pihaknya akan membicarakan lebih dalam program prioritas terkait penegakan hukum masa lalu. Terutama soal penuntasan kasus Novel.
Diberitakan sebelumnya, Jubir Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menilai, rezim Presiden Joko Widodo tak punya niat untuk mengungkap kasus Novel. Dibutuhkan political will untuk mengungkap siapa dalang penyiraman penyidik senior antirasuah itu.
“Sederhana niat baik pemerintah enggak ada, politik will-nya enggak ada. Inikan sudah hampir 18 bulan, kasus tanpa ada kepastian,” kata Andre, Senin (24/9/18).
Menurut Andre, KPK dan sejumlah LSM mendesak Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus tersebut. Sayang, kata Andre, tidak ada keinginan dari Jokowi.
“Pak Jokowi tidak punya political will mau mendukung hal itu,” katanya.
Untuk diketahui akibat penyiraman air keras, mata Novel tak mampu lagi melihat dengan baik. Sekalipun sudah melakukan operasi di Singapura, matanya tak bisa normal seperti sebelumnya.
Andre juga menjanjikan dalam waktu tiga bulan setelah Prabowo-Sandiaga dilantik jadi presiden dan wakil presiden, pelaku penyiraman dan dalang dari kasus itu terungkap. Dia yakin, kasus itu bisa terungkap jika TGPF dibentuk.
“Pak Prabowo memimpin Indonesia, 3 bulan kasus Novel selesai. Apalagi yang getol bicara kasus Novel, Dahnil sudah sama kami,” jelas Andre
Hal itu menuai komentar dari calon wakil presiden Ma’ruf Amin kasus tersebut harusnya ditanyakan kepada kepolisian. Sebab, saat ini Korps Bhayangkara masih melakukan penyelidikan. Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyerahkan kepada polisi untuk menuntaskannya.
“Saya kira itu urusan keamanan ya, ke kepolisian ya,” kata Ma’ruf di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/18).
Sedangkan, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani menjamin komitmen Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Novel. Pihaknya berjanji bakal mengawal aparat penegak hukum dalam penyelidikan yang masih berlangsung.
“Saya janji nanti di Raker (DPR) masih ditanya lagi, bukan hanya soal itu, termasuk misalnya kasus HAM. Nanti Pak Jaksa Agung akan kita tanya lagi,” kata Arsul yang juga anggota Komisi III di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (24/9/19).
Arsul pun menegaskan, pihaknya akan membicarakan lebih dalam program prioritas terkait penegakan hukum masa lalu. Terutama soal penuntasan kasus Novel.
Diberitakan sebelumnya, Jubir Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menilai, rezim Presiden Joko Widodo tak punya niat untuk mengungkap kasus Novel. Dibutuhkan political will untuk mengungkap siapa dalang penyiraman penyidik senior antirasuah itu.
“Sederhana niat baik pemerintah enggak ada, politik will-nya enggak ada. Inikan sudah hampir 18 bulan, kasus tanpa ada kepastian,” kata Andre, Senin (24/9/18).
Menurut Andre, KPK dan sejumlah LSM mendesak Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus tersebut. Sayang, kata Andre, tidak ada keinginan dari Jokowi.
“Pak Jokowi tidak punya political will mau mendukung hal itu,” katanya.
Untuk diketahui akibat penyiraman air keras, mata Novel tak mampu lagi melihat dengan baik. Sekalipun sudah melakukan operasi di Singapura, matanya tak bisa normal seperti sebelumnya.
Andre juga menjanjikan dalam waktu tiga bulan setelah Prabowo-Sandiaga dilantik jadi presiden dan wakil presiden, pelaku penyiraman dan dalang dari kasus itu terungkap. Dia yakin, kasus itu bisa terungkap jika TGPF dibentuk.
“Pak Prabowo memimpin Indonesia, 3 bulan kasus Novel selesai. Apalagi yang getol bicara kasus Novel, Dahnil sudah sama kami,” jelas Andre
Komentar
Posting Komentar